Latest Post

Kejanggalan mengenai syahidnya Syeikh Usamah semakin terkuak, Taliban Pakistan bantah kabar tersebut

Written By Unknown on Selasa, 29 Januari 2013 | 09.49

PAKISTAN (Arrahmah.com) - Kabar mengenai syahidnya, Insha Allah, petinggi Al Qaeda, Syeikh Usamah bin Ladin yang diumumkan oleh Barack Obama laknatullah, semakin janggal.  Beberapa laporan menunjukkan kontradiksi dengan pengumuman oleh teroris Amerika Serikat.

Media Rusia memberitakan bahwa Intelijen Pakistan mengabarkan bahwa Syeikh Usamah bin Ladin masih hidup dan berada dalam kondisi aman.  Selain itu hingga kini AS belum memperlihatkan jasad dari Syeikh Usamah jika benar beliau telah meninggal.  Sejauh ini hanya sebatas klaim yang diumumkan oleh AS.
AS mengklaim bahwa jenazah Syeikh Usamah akan ditenggelamkan dilaut, namun hingga kini belum ada laporan lanjutan dan belum ditunjukkan peti mati dari jenazah Syeikh Usamah.
Selain itu, pemerintah Pakistan juga tidak tahu-menahu mengenai "operasi" yang dilancarkan AS di kota Abbottabad.  Pemerintah Pakistan baru mengetahuinya saat operasi sudah selesai dan diumumkan oleh Barack Obama.  Bukankah ini merupakan suatu kejanggalan lainnya?  Biasanya AS akan menggandeng bonekanya saat melakukan operasi di wilayah Pakistan, tapi kali ini "operasi" yang disebut-sebut telah dipersiapkan selama kurang lebih sembilan bulan, ditutupi dari otoritas AS.
Tehrik e Taliban bantah kabar kematian Syeikh Usamah
Kabar tandingan untuk membantah laporan kematian Syeikh Usamah juga datang dari wilayah Pakistan.
Mujahidin Taliban Pakistan dalam sebuah statemen yang keluar beberapa saat setelah AS mengumumkan kematian orang nomor satu Al Qaeda menyatakan bahwa Syeikh Usamah masih hidup.
Reporter Televisi Geo di Pakistan melaporkan kelompok Taliban menyatakan Usamah masih hidup dan laporan kematian itu sebagai tidak berdasar.
Berdasarkan pengamatan arrahmah.com, forum Islam Syamikh kini dapat kembali dibuka.  Mereka menyarankan untuk tidak mempercayai semua berita dari media sekuler yang beredar.
Jihad tidak akan surut
Kabar kematian Syeikh Usamah bin Ladin jika memang benar, ternyata tidak menyurutkan semangat Mujahidin.  Seperti yang dikatakan Abu Rusdan saat diwawancarai oleh TV one melalui sambungan telepon mengatakan bahwa Jihad tidak tergantung figur, akan tetap berlangsung sampai hari akhir.
"Kabar kematian Syeikh Usamah bin Ladin hafidzahullah, jika memang benar, tidak akan menyurutkan semangat Mujahidin di manapun ia berada, karena Jihad tidak tergantung oleh figur, Jihad akan terus berlangsung sampai hari akhir," ujar Abu Rusdan.
Hingga saat ini kabar kematian Syeikh Usamah masih belum mendapat konfirmasi resmi dari Al Qaeda.
Apa yang ingin disembunyikan AS?
Entah apa yang ada dalam pikiran AS saat mengeluarkan pengumuman kematian Syeikh Usamah bin Ladin.  Jika pengumuman mereka benar, mengapa mereka tidak secara gamblang mengeluarkan berbagai bukti yang dapat menguatkan klaimnya?
Apakah ini hanya sebuah bentuk kampanye oleh Obama untuk memperbaiki citra dan mengembalikan kepercayaan publik Amerika Serikat yang telah menurun terhadap dirinya menjelang kampanye mendatang?
Ataukah ini hanya bagian dari propaganda AS untuk menyembunyikan rasa malunya terkait kekalahan telak mereka di Afghanistan.  Dengan kabar kematian ini, mereka akan memiliki alasan untuk menarik diri keluar dari Afghanistan tanpa rasa malu, wallahualam.  (haninmazaya/arrahmah.com)


Fahri Hamzah: Saya tidak percaya negara agama, PKS tidak akan bikin negara agama

JAKARTA (Arrahmah.com) - Pernyataan-pernyataan kontroversial masih terus diungkapkan politisi PKS Fahri Hamzah, setelah sebelumnya beberapa kali mengeluarkan statement yang berbeda dengan arus utama pemahaman umat Islam dan bernada liberal, seperti pernyataan "negara Islam kampungan', "tidak ada perang agama", dan "ucapan selamat natal". Kini Fahri kembali membuat pernyataan serupa. Dalam akun twitternya @fahrihamzah, Anggota DPR Komisi III tersebut mengatakan bahwa tidak ada konsep negara agama.
"Saya tidak percaya negara agama. Agama tidak perlu negara. Tuhan tak perlu you!," kicaunya.
Mantan aktifis 98 ini pun mempersilahkan jika ada partai lain ini ingin membuat negara agama, tapi tidak bagi partainya.
"kalau partai2 lain mau bikin negara agama silahkan, kalau PKS saya jamin nggak..percaya saya deh," tegasnya.
Bahkan Fahri mengklaim Undang-undang Dasar 1945 Republik Indonesia sudah sesuai dengan sunnah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
"buat PKS, Pancasila dan UUD45 sudah Islami dan sesuai dengan sunah nabi dalam konstitusi medinah….gitu toh…," tuturnya. (bilal/arrahmah.com)


Klaim media proporsional beritakan terorisme, CIIA: "IFJ dan Ketua AJI ngibul"

JAKARTA (Arrahmah.com) - "IFJ dan Ketua AJI ngibul" pernyataan yang mereka klaim bahwa media di Indonesia sudah mengelola isu terorisme dengan baik itu berlebihan bahkan cenderung mendramatisir.
Hal itu disampaikan Direktur CIIA (The Community of Ideological Islamic Analyst) Harits Abu Ulya kepada arrahmah.com, Selasa (29/1/2013) Jakarta.
"Apa ukuran AJI bisa meredam aksi terorisme? Pernahkah dilakukan riset yang bisa dipertanggungjawabkan korelasi pemberitaan dalam isu terorisme dengan tingkat kuantiti aksi terorisme?" Katanya.
Lanjut Harits, justru kalau intens memonitoring pemberitaan, baik oleh media cetak,online maupun elektronik tentang terorisme tampak sekali tidak proporsional dan tidak bersikap kritis.
Justru media telah banyak melanggar kaidah-kaidah jurnalistik dalam pemberitaan. Media telah menjadi corong propaganda dari war on terrorism yang dikumandangkan Barat.
"Media telah melakukan pengadilan secara sepihak terhadap orang-orang yang baru terduga teroris.Media sering tendensius mengkaitan aksi terorisme dengan simbol-simbol Islam,"tegasnya.
Kata Harits, media justru mengabaikan fakta sosial kultur masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, dengan mencekoki opini dan propaganda yang menyudutkan Islam sebagai biang terorisme.
"Bahkan, media menjadi alat mindset control untuk membangun persepsi kolektif bahwa teroris adalah kelompok yang memiliki visi politik berbeda dengan kepentingan Barat," tuturnya.
Mendikreditkan Islam
Harits melihat justru media banyak berperan menjadi provokator dan stimulan aksi kekerasan dan teror di Indonesia. Media mempertontonkan sebuah arogansi penegak hukum, media tidak pernah membeber secara kritis apakah tindakan-tindakan tersebut proporsional atau bahkan berupaya menggali latar belakang secara komprehensif apa yang melatarbelakangi fenomena "terorism" dilevel global maupun lokal.Tapi, media sudah terjerembab dalam kubangan mindset liberal yang searus dengan proyek Barat.
"Jadi pujian-pujian diatas adalah politis dan skenario Barat untuk mengikat paradigma para jurnalis di Indonesia agar seirama dan segendang dengan visi Barat," paparnya.
Selama 10 tahun terakhir, menurutnya media menyajikan berita "terorisme" dengan kemasan yang sangat tidak etis dan bombastis. Condong menari diatas penderitaan dan ketersinggungan umat Islam, tanpa pernah mau melakukan koreksi jika ada kesalahan.
"Media menurut saya sebagian besar benar-benar telah berhasil mendiskreditkan Islam dan umatnya, dan ini adalah kejahatan sistemik media. Baik dengan latar belakang ekonomi maupun politik yang jadi paradigma penyajian beritanya. Jadi IFJ dan AJI tukang ngibul," pungkas Harits.
Seperti diberitakan sebelumnya, Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mengklaim Aliansi Jurnalis Independen (AJI) berhasil menangani isu terorisme di Tanah Air. Cara AJI dan media di Indonesia mengelola isu terorisme secara proporsional yang dianggap ampuh meredam aksi terorisme.. Ia mengklaim media telah menyediakan porsi yang cukup untuk korban terorisme. (bilal/arrahmah.com)

Sebarkan!

Hacker situs SBY ditangkap

JEMBER (Arramah.com) - Peretas laman presidensby.info yang berinisial WYA (20), warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, diamankan oleh tim cyber crime kepolisian dan telah dibawa ke Markas Besar Polri di Jakarta.
"Memang benar WYA ditangkap oleh tim Mabes Polri dan saya tidak punya kewenangan untuk menyampaikan hal itu," kata Kapolres Jember AKBP Jayadi, Senin (28/1).
WYA merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bekerja sebagai operator warung internet (warnet) dan teknisi komputer di salah satu warnet di Jalan Letjen Suprapto Jember yang sudah bekerja selama dua tahun.
Pemilik warnet tempat bekerja WYA, Adi Kurniawan mengaku tidak tahu dan tidak mengetahui kronologis penangkapan peretas laman presidensby.info yang diduga adalah karyawannya itu, namun yang bersangkutan terakhir kali masuk kerja pada Jumat (25/1) seperti dilansir Antaranews.
"Saya baru dikabari oleh karyawan lain dan handphone WYA juga tidak aktif. Polisi kemungkinan juga membawa komputer server di warnet karena tidak ada di tempat," tuturnya.
Pintu warnet, lanjut dia, sempat terkunci pada Sabtu (26/1) dan kondisi ruangan warnet berantakan dan sepeda motor WYA ada di dalam ruangan.
"Kami membuka paksa pintu warnet dan baru yakin kalau WYA ditangkap tim Mabes Polri, setelah melihat ruangan warnet berantakan dan server komputer warnet juga tidak ada," paparnya.
Laman presidensby.info yang menjadi salah satu penyampai informasi dan berita tentang kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada masyarakat sempat diretas oleh kelompok yang menamakan dirinya "Jemberhacker Team" pada 9 Januari 2013.
Saat diretas, laman tersebut menampilkan latar belakang hitam dengan tulisan warna hijau di bagian atas "Hacked by MJL007", sementara di bawahnya tertera sebuah logo dan tulisan "Jemberhacker Team" berwarna putih. (bilal/arrahmah.com)

Daulah Islam Irak mengumumkan gelombang ketiga operasi pembebasan para tawanan muslimah


BAGHDAD (Arrahmah.com) – Departemen Informasi Daulah Islam Irak bekerja sama dengan Al-Fajr Media Center dan Al-Yaqin Media Center pada hari Jum'at (18/1/2013) lalu merilis pernyataan resmi mujahidin Daulah Islam Irak tentang hasil operasi jihad gelombang ketiga untuk membebaskan ribuan muslimah yang dipenjarakan secara zalim oleh rezim Syiah Irak dukungan Iran dan AS-NATO. Dalam operasi tersebut, mujahidin terlibat pertempuran sengit dan memukul mundur pasukan rezim Syiah Irak di gunun pasir propinsi Anbar dan propinsi-propinsi mayoritas muslim sunni lainnya. Selain menghancurkan kesatuan-kesatuan pasukan rezim Syiah Irak dan membebaskan para tawanan muslimah di penjara-penjara rezim Syiah Irak, operasi jihad itu juga bertujuan memutus dukungan militer rezim Syiah Irak bagi rezim Nushairiyah Suriah yang membantai kaum muslimin sunni di Suriah.
Dalam pernyataan tersebut, Daulah Islam Irak kembali menegaskan dukungannya kepada kaum muslimin sunni Irak yang selama enam pecan terakhir melangsungkan aksi-aksi demonstrasi menuntut pelengseran rezim Syiah Irak pimpinan PM Nouri Al-Maliki dan pembebasan ribuan muslim sunni yang dipenjarakan secara zalim. Daulah Islam Irak mengingatkan rakyat muslim sunni Irak untuk mengikhlaskan niat dalam aksi-aksi demonstrasi tersebut dan membersihkan barisan mereka dari para pengkhianat yang mencari keuntungan pribadi dari perjuangan kaum muslimin.
Selain itu Daulah Islam Irak juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang menewaskan Ifan Sa'dun Al-Isawi dan para pengawalnya. Tokoh durjana Ifan Sa'dun Al-Isawi adalah salah seorang petinggi milisi Shahwat buatan Amerika yang memerangi mujahidin sunni dan mengabdi kepada rezim Syiah Irak. Ia merupakan tokoh pengkhianat muslim sunni level atas yang sangat diandalkan oleh tuan besar penjajah AS-NATO guna memerangi mujahidin Irak. Atas jasa-jasanya mengabdi kepada AS-NATO dan rezim Syiah Irak tersebut, ia mendapat jabatan tinggi dan fasilitas hidup yang mewah. (muhib almajdi/arrahmah.com)

Divonis zalim 4 tahun, Nurul Azmi Tibyani pertimbangkan perlawanan hukum

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, menjatuhkan vonis kepada Nurul Azmi Tibyani selama empat tahun penjara dan denda Rp200 juta, subsider 2 bulan penjara jika yang bersangkutan tidak membayar denda tersebut. Vonis diputuskan dengan  tuduhan terlibat kelompok teroris Hacker.
"Menyatakan terdakwa Nurul Azmi Tibyani telah terbukti bersalah melakukan tindakpidana terorisme. Memidana terdakwa empat tahun denda 200 juta subsider 2 bulan," kata Ketua Majelis Hakim, Dimyati, saat membacakan putusannya di ruang utama PN Jaksel, Prof. Seno Adji, Jakarta Selatan, Selasa (28/01).
Hal yang memberatkan bagi Nurul yang dianggap majelis hakim sebagai pertimbangan yakni perbuatan terdakwa dituding sangat meresahkan masyarakat dan  tidak mendukung upaya pemerintah dalam memberantas tindak pidana terorisme.  "Dan terdakwa seringkali berbelit-belit," pungkasnya.
Menanggapi vonis tersebut, Nurul pun mengaku sangat kecewa karena merasa tidak melakukan apa yang dituduhkan kepadanya.
"Saya sangat kecewa. Saya tidak melakukan apa yang dituduhkan," kata Nurul Azmi Tibyani sambil menyeka air matanya kepada kuasa hukumnya Rita Suherman, usai sidang pembacaan putusan di PN Jaksel, Senin (28/1/2013).
Melalui pengacarnya, Rita Suherman, terdakwa berencana akan mengajukan tahap hukum berikutnya yakni banding. Namun hal itu belum bisa diputuskan karena Nurul masih pikir-pikir lebih dulu.
Demikian juga Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan pikir-pikir untuk ajukan langkah berikutnya terkait putusan majelis hakim yang memvonis terdakwa Nurul selama 4 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 2 bulan kurungan.
Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum menuntut Nurul selama 6 tahun penjara dan denda Rp200 juta, subsider 3 bulan penjara. (bilal/dbs/arrahmah.com)

Ponpes Al-Mukmin Ngruki hadirkan mantan Rapper isi seminar remaja

SOLO (Arrahmah.com) - Bertempat di Aula Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin Ngruki [STIM] Santri Kelas Akhir [Niha'i] Pendidikan Pesantren Islam Al Mukmin [PPIM] menyelenggarakan Seminar Remaja [25/01/2013].
Tema yang diangkat adalah Propaganda Barat terhadap Kerusakan Moral dan Bagaimana Membentengi Aqidah Remaja. Sebagai Narasumber adalah mantan rapper  Thufail Al Ghifari Wartawan Majalah dan Media Online Hidayatullah dan pembicara ke-2 adalah Ust. Abdurrahim Ba'asyir, Lc salah satu staf pengajar di PPIM Ngruki.
Mar'ati Afiyah selaku ketua panitia menyampaikan bahwa seminar ini adalah upaya kecil untuk menuju kejayaan Islam.
Dalam uraian makalahnya Thufail meminta mewaspadai dampak negatif dari Gerakan 5 F yang sedang menjalar di usia remaja saat ini. 5 F yang dimaksud adalah Fun, Food, Fashion, Football dan Freedom.
Sedangkan menurut Ust Iim menilai ada korelasi antara keyakinan dan perilaku seseorang. Kerusakan moral remaja tidak lepas dari kurangnya penndidikan agama dan kurang tepatnya Remaja dalam memilih teladan yang baik.
Acara yang dipandu Endro Sudarsono, salah satu staf pengajar di PPIM Ngruki berjalan meriah dan lancar. Acara berlangsung mulai pukul 07.30 hingga 11.00 WIB. (bilal/Endro/arrahmah.com


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Megapolitan Pos - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger